Jumat, 07 Agustus 2015

Duit Ghaib

Pernahkan anda mendengar soal “Duit Ghaib”?     Bila anda orang Pemalang, mungkin istilah “Duit Ghaib” tidak terlalu asing, meski tidak tahu artinya.     Duit ghaib adalah uang yang diwujudkan melalui proses ghaib.    Duitnya tidak ghaib.    Yang ghaib adalah prosesnya maupun asalnya, maupun dua-duanya.     Kata Mbah Dikin, dengan ilmu ghaib tertentu, seseorang bisa menghadirkan uang seperti sulap.     Uangnya boleh dipegang siapapun yang menyaksikan, karena memang uang beneran.     Tapi proses mendatangkannya melalui media ghaib.    Asal dari uang itu bisa saja dari kantong atau laci milik orang lain, berarti bukan ghaib.     Tapi bisa juga memang dari alam ghaib.       Video ini menayangkan Mbah Dikin bermain sulap dengan menghadirkan duit ghaib.     

Bagi saya yang awam soal perghaiban, memang susah membayangkan.     Tapi Mbah Dikin memberi gambaran soal thuyul.    Thuyul adalah contoh duit ghaib yang proses dan medianya ghaib tapi asalnya bukan ghaib.     Karena thuyul mencopet uang dari orang yang lengah.     Berarti asal uang itu bukan dari alam ghaib.     Masuk akal ya?    Kecuali bagi yang tidak percaya thuyul.      Saya sendiri percaya bahwa thuyul itu ada dan memang digunakan oleh orang sesat untuk mencuri uang orang lain.      Bahkan saya juga pernah ikut nonton teman-teman “memalak thuyul“.

Lantas apa itu uang ghaib yang berasal dari alam ghaib?    Apakah uang itu milik negeri siluman?      Sayangnya Mbah Dikin tidak mau menjelaskan.    Dia hanya bilang bahwa duit ghaib yang berasal dari alam ghaib adalah duit beneran.    Wallahu a’lam bisawab.

dikinSiapa Mbah Dikin?    Mbah Dikin di Cibelok sangat dikenal.    Dikenal humorisnya, kesantunannya dan permainan sulapnya.    Namun Mbah Dikin juga memiliki kemampuan menyembuhkan.      Entah sembuh karena ilmunya yang hebat, ataukah sekedar karena sugesti kadung sudah yakin, warga Cibelok tentu banyak yang pernah dipijat atau direfleksi Mbah Dikin.

Tapi jangan anggap remeh, Mbah Dikin juga mumpuni ilmu beladiri, baik kekuatan fisik, maupun kanuragan atau kesaktian.      Pernah suatu hari ada pemuda ngamuk menganiaya salah satu warga Cibelok hingga berdarah-darah.     Ternyata dengan mudah si pemuda yang lebih kekar itu ditaklukkan Mbah Dikin.    Namun karena ketika itu Mbah Dikin sudah marah, maka keramahannya hilang dan orang itu naas harus menjalani siksa mengunyah batu di mulutnya.

Meski alamat rumahnya masuk ke gang kecil sulit dicari, tapi menemui Mbah Dikin tidak sulit.     Bagi yang sering keluar rumah tengah malam atau lewat, pasti akan jumpa dia.     Pasalnya, nyaris tak pernah absen, tiap malam selalu keliling di berbagai sudut desa seorang diri dengan mengendarai sepeda motor tua pelan-pelan.    Maklum, dia adalah komandan peleton LINMAS yang merasa bahwa keamanan lingkungan desa Cibelok adalah tanggungjawabnya.      Polisi yang digaji aja ada jadwal piket dan ada jadwal patrol.     Mbah Dikin, LINMAS yang tidak digaji, tiada malam tanpa patroli.     Trenyuhnya lagi, lampu senter yang selalu dicangkingnya pun dia beli sendiri.    Bensin untuk berpsatroli juga dia beli sendiri.

Di siang hari, Mbah Dikin bukannya tidur ngorok menebus begadang patrolinya.     Di siang hari, Mbah Dikin sering muncul mengendarai sepeda motor dengan keranjang besar berisi 200 biji batu bata.     Rupanya pencahariannya menjadi broker batu bata sekaligus kurir.    Jika anda butuh batu-bata tapi dalam skala kecil, atau lokasinya tidak bisa dijangkau mobil bak, maka anda adalah prospeknya Mbah Dikin.    Panggil saja dia dan langsung nego.     Mbah Dikin sudah mengantongi pricelist bata, karena sudah sangat kental dikenal oleh para produsen bata di seputar Pemalang.     Begitu deal, bata lantas diantar.    Mbah Dikin membayar ke produsen setelah terima pembayaran anda.

Cerita lengkap tentang sosok Mbah Dikin dapat disimak disini.

Posting Duit Ghaib ditampilkan lebih awal di Jurnalisme Warga.



from WordPress http://ift.tt/1JRa7PW
via IFTTT

Duit Ghaib Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Pantura Online

0 komentar:

Posting Komentar